Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Ibu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA. Deni adalah salah satu siswa di kelasnya yang sering sekali tertidur pada saat ia mengajar

Sahabat Sangkolan, Berikut ini adalah  Ibu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA. Deni adalah salah satu siswa di kelasnya yang sering sekali tertidur pada saat ia mengajar. Ia lalu memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati dengan Deni. Dari pembicaraan tersebut, dia mengetahui bahwa setiap malam Deni harus membantu Ibunya menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak oleh Ibunya, untuk dijual esok pagi. Deni sendiri sebenarnya sudah merasa tidak enak dan ingin berhenti saja dari sekolah untuk bisa fokus membantu ibunya. Bu Wati pun berusaha untuk membimbing dan menyemangati Beni agar tidak berhenti sekolah. Ia menunjukkan pada Deni bahwa sebenarnya ia sangat baik dalam pelajaran seni dan olahraga, serta sangat terampil dalam mengurus kegiatan-kegiatan OSIS.

Ibu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA. Deni adalah salah satu siswa di kelasnya yang sering sekali tertidur pada saat ia mengajar
Ibu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA. Deni adalah salah satu siswa di kelasnya yang sering sekali tertidur pada saat ia mengajar

Berdasarkan cerita di atas, tindakan yang dapat Bu Wati lakukan untuk membangun daya lenting Deni, sesuai dengan perspektif pembelajaran sosial emosional adalah ….

Proses belajar tidak selalu berjalan mulus, terutama bagi siswa yang menghadapi tantangan emosional dan sosial. Cerita tentang Bu Wati dan Deni adalah contoh nyata tentang bagaimana seorang guru dapat memainkan peran penting dalam membantu siswa mengatasi kesulitan ini dengan menggunakan perspektif pembelajaran sosial emosional.

Bu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA yang memiliki siswa bernama Deni. Deni adalah salah satu siswa yang sering tertidur di kelas saat Bu Wati mengajar. Namun, alih-alih menghukum atau mengabaikan Deni, Bu Wati memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati dengan siswa ini. Melalui percakapan tersebut, Bu Wati mengetahui bahwa Deni memiliki beban tanggung jawab di luar sekolah yang membuatnya merasa terbebani.

Deni harus membantu ibunya menyiapkan bahan-bahan masakan yang akan dijual esok pagi. Akibatnya, ia sering merasa lelah dan kurang fokus saat berada di sekolah. Bahkan, Deni telah mempertimbangkan untuk berhenti sekolah demi membantu ibunya.

Perspektif Pembelajaran Sosial Emosional

Pendekatan pembelajaran sosial emosional (SEL) adalah kerangka kerja yang memprioritaskan perkembangan keterampilan sosial dan emosional siswa. Ini mencakup pemahaman diri, pengelolaan emosi, keterampilan sosial, dan empati. Dalam cerita ini, Bu Wati menggunakan perspektif SEL untuk membantu Deni.

Tindakan yang Dapat Dilakukan Bu Wati:

1. Empati dan Mendengarkan:

Salah satu aspek penting dari SEL adalah empati. Bu Wati mendengarkan cerita Deni dengan hati-hati dan mencoba untuk memahami beban dan perasaan yang dialami oleh siswa tersebut. Ia menciptakan ruang aman di mana Deni merasa didengarkan dan dipahami.

2. Mengenali Potensi Positif Deni: 

Bu Wati mengidentifikasi potensi positif yang dimiliki oleh Deni dalam pelajaran seni, olahraga, dan kegiatan OSIS. Ia menunjukkan kepada Deni bahwa ia memiliki bakat dan keterampilan yang luar biasa. Hal ini memberikan Deni dorongan positif yang sangat dibutuhkan.

3. Memberikan Dukungan dan Bimbingan:

Bu Wati berusaha memberikan dukungan dan bimbingan kepada Deni. Ia tidak hanya memahami beban yang dihadapi oleh siswa tersebut tetapi juga mengingatkan bahwa pendidikan adalah jalan untuk mencapai potensi terbaiknya.

Mengapa Ini Penting?

Pendekatan SEL yang diterapkan oleh Bu Wati adalah penting karena membantu Deni untuk mengembangkan keterampilan emosional yang kuat, seperti pengelolaan stres, empati, dan pemahaman diri. Selain itu, mendukung siswa dalam mengejar pendidikan mereka adalah langkah penting untuk mengatasi ketidaksetaraan dan memberikan peluang yang lebih baik dalam hidup mereka.

Cerita Bu Wati dan Deni menggambarkan bagaimana pendidikan tidak hanya tentang akademik, tetapi juga tentang perkembangan sosial dan emosional siswa. Guru yang peduli dan memahami peran mereka dalam membantu siswa mengatasi hambatan sosial dan emosional adalah kunci dalam membangun daya lenting siswa dan mempersiapkan mereka untuk masa depan yang lebih cerah.

halaman selanjutnya :

halaman 2

Soal: Berdasarkan cerita di atas, tindakan yang dapat Bu Wati lakukan untuk membangun daya lenting Deni, sesuai dengan perspektif pembelajaran sosial emosional adalah ...

Jawaban: Tindakan yang dapat Bu Wati lakukan adalah:

Mengenali Potensi Positif Deni dan Memberikan Dukungan serta Bimbingan.

Penjelasan: Bu Wati memanfaatkan perspektif pembelajaran sosial emosional dengan mendengarkan, mengidentifikasi potensi positif Deni, dan memberikan dukungan emosional dan bimbingan kepada siswa tersebut. Hal ini menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial dan emosional Deni.

Ibu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA. Deni adalah salah satu siswa di kelasnya yang sering sekali tertidur pada saat ia mengajar. Ia lalu memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati dengan Deni. Dari pembicaraan tersebut, dia mengetahui bahwa setiap malam Deni harus membantu Ibunya menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak oleh Ibunya, untuk dijual esok pagi. Deni sendiri sebenarnya sudah merasa tidak enak dan ingin berhenti saja dari sekolah untuk bisa fokus membantu ibunya. Bu Wati pun berusaha untuk membimbing dan menyemangati Beni agar tidak berhenti sekolah. Ia menunjukkan pada Deni bahwa sebenarnya ia sangat baik dalam pelajaran seni dan olahraga, serta sangat terampil dalam mengurus kegiatan-kegiatan OSIS.

Berdasarkan cerita di atas, tindakan yang dapat Bu Wati lakukan untuk membangun daya lenting Deni, sesuai dengan perspektif pembelajaran sosial emosional adalah ….

a. Mengingatkan Deni akan sumber kekuatan dalam diri, dari sekitarnya maupun yang diyakini dapat ia lakukan untuk bangkit dari kesulitan

b. Mengajukan proposal bantuan kepada pihak sekolah bagi siswa yang tidak mampu. Menghimpun dukungan moril dan psikologis dari orang tua murid lain untuk bantu Deni

c. Memberikan pendampingan psikologis kepada Deni hingga ia memperoleh sumber dana yang dibutuhkan

d. Secara berkala melakukan supervisi untuk kedisiplinan Deni selama di kelas hingga ia memperoleh kesempatan beasiswa

e. Berdiskusi dengan Ibunya Deni, agar dapat memperoleh solusi untuk pendidikan Deni serta keadaan ekonomi keluarganya

Kunci jawaban: A

Demikian artikel terbaru kami mengenai , Semoga Bermanfaat.

Baca Juga :

Gabung Grup Guru Berbagi 

WA : https://bit.ly/3NeVa0Z 

Tele : https://bit.ly/3AYIXWZ

Post a Comment for "Ibu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA. Deni adalah salah satu siswa di kelasnya yang sering sekali tertidur pada saat ia mengajar"