Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Salah satu tujuan supervisi akademik adalah untuk mengembangkan kompetensi guru agar dapat melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid. Untuk dapat melakukan itu, diperlukan paradigma berpikir bertumbuh dan keberpihakkan pada murid yang memberdayakan. Coaching menjadi sebuah pendekatan yang memberdayakan, karena diawali dengan paradigma berpikir coaching. Berikut ini yang bukan merupakan paradigma berpikir coaching adalah

Sahabat Sangkolan, Berikut ini adalah Salah satu tujuan supervisi akademik adalah untuk mengembangkan kompetensi guru agar dapat melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid. Untuk dapat melakukan itu, diperlukan paradigma berpikir bertumbuh dan keberpihakkan pada murid yang memberdayakan. Coaching menjadi sebuah pendekatan yang memberdayakan, karena diawali dengan paradigma berpikir coaching. Berikut ini yang bukan merupakan paradigma berpikir coaching adalah

**Paradigma Berpikir Coaching dalam Supervisi Akademik**

Pernyataan manakah yang paling tepat untuk Pembelajaran Berdeferensiasi ?
Pernyataan manakah yang paling tepat untuk Pembelajaran Berdeferensiasi ?

Salah satu aspek penting dalam dunia pendidikan adalah pengembangan kompetensi guru untuk menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid. Supervisi akademik adalah alat yang efektif untuk mencapai tujuan ini. Dalam proses ini, paradigma berpikir yang bertumbuh dan berpihak pada murid menjadi landasan utama.


Salah satu pendekatan yang telah terbukti memberdayakan guru dalam pengembangan kompetensi mereka adalah coaching. Coaching adalah pendekatan yang memandang guru sebagai individu yang memiliki potensi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Namun, untuk memahami pentingnya coaching, kita perlu memahami apa yang bukan merupakan paradigma berpikir coaching.


Pada dasarnya, paradigma berpikir coaching adalah berfokus pada pertumbuhan, kemajuan, dan pengembangan diri. Coaching melibatkan dukungan, pemberian umpan balik, dan pemberian alat yang diperlukan untuk membantu guru mencapai potensi penuh mereka. Paradigma coaching mendukung pengakuan bahwa setiap guru memiliki kemampuan yang belum tergali sepenuhnya dan memungkinkan mereka untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang efektif.


Namun, yang **bukan merupakan paradigma berpikir coaching** adalah pandangan yang statis dan menganggap bahwa guru sudah mencapai puncak kemampuan mereka tanpa adanya ruang untuk pertumbuhan lebih lanjut. Paradigma yang tidak sesuai dengan coaching adalah melihat guru sebagai entitas yang tidak dapat berubah atau berkembang.


Dalam pengembangan kompetensi guru, penting untuk memahami bahwa pendekatan coaching memberdayakan dengan mempromosikan pertumbuhan dan pengembangan yang berkelanjutan. Ini adalah salah satu alat penting dalam menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid, memungkinkan guru untuk terus berkembang dan memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih baik untuk siswa.Baca Juga :

halaman selanjutnya :

halaman 2

Salah satu tujuan supervisi akademik adalah untuk mengembangkan kompetensi guru agar dapat melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid. Untuk dapat melakukan itu, diperlukan paradigma berpikir bertumbuh dan keberpihakkan pada murid yang memberdayakan. Coaching menjadi sebuah pendekatan yang memberdayakan, karena diawali dengan paradigma berpikir coaching. Berikut ini yang bukan merupakan paradigma berpikir coaching adalah….

a. Bersikap terbuka dan ingin tahu

b. Memiliki kesadaran diri yang kuat

c. Fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan

d. Fokus pada coach yang mengembangkan coachee

e. Mampu melihat peluang baru dan masa depan

Kunci jawaban: D

Pembahasan; Dalam konteks supervisi akademik yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi guru dan menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid, paradigma berpikir coaching adalah kunci. Coaching adalah pendekatan yang memberdayakan dan berpusat pada pertumbuhan individu. Namun, ada beberapa elemen yang tidak termasuk dalam paradigma berpikir coaching.

Salah satu yang **bukan merupakan paradigma berpikir coaching** adalah **d. Fokus pada coach yang mengembangkan coachee.** Paradigma coaching lebih berfokus pada perkembangan dan kebutuhan coachee atau rekan yang sedang dikembangkan. Ini berarti bahwa perhatian utama adalah pada coachee, dan coach berperan sebagai fasilitator yang membantu coachee mencapai potensinya.

Sebaliknya, paradigma yang fokus pada coach yang mengembangkan coachee akan lebih menekankan peran guru atau supervisor dalam mengarahkan coachee tanpa mempertimbangkan kebutuhan, potensi, dan pengembangan pribadi coachee. Paradigma coaching menekankan hubungan kolaboratif antara coach dan coachee, dengan fokus pada pertumbuhan dan peningkatan kompetensi individu.

Dalam supervisi akademik, penting untuk menerapkan paradigma berpikir coaching yang sesuai, dengan perhatian utama pada pengembangan kompetensi guru, keberpihakan pada murid, dan pemberdayaan individu yang sedang dikembangkan.

Baca Juga :

halaman selanjutnya :

halaman 3

Baca Juga :

Salah satu tujuan supervisi akademik adalah untuk mengembangkan kompetensi guru agar dapat melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid. Untuk dapat melakukan itu, diperlukan paradigma berpikir bertumbuh dan keberpihakkan pada murid yang memberdayakan. Coaching menjadi sebuah pendekatan yang memberdayakan, karena diawali dengan paradigma berpikir coaching. Berikut ini yang bukan merupakan paradigma berpikir coaching adalah….

a. Bersikap terbuka dan ingin tahu

b. Memiliki kesadaran diri yang kuat

c. Fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan

d. Fokus pada coach yang mengembangkan coachee

e. Mampu melihat peluang baru dan masa depan

Kunci jawaban: D

Demikian artikel terbaru kami mengenai , Semoga Bermanfaat.

Baca Juga :

Gabung Grup Guru Berbagi 

WA : https://bit.ly/3NeVa0Z 

Tele : https://bit.ly/3AYIXWZ

Post a Comment for "Salah satu tujuan supervisi akademik adalah untuk mengembangkan kompetensi guru agar dapat melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid. Untuk dapat melakukan itu, diperlukan paradigma berpikir bertumbuh dan keberpihakkan pada murid yang memberdayakan. Coaching menjadi sebuah pendekatan yang memberdayakan, karena diawali dengan paradigma berpikir coaching. Berikut ini yang bukan merupakan paradigma berpikir coaching adalah"