Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Catatan CGP: Eksplorasi Konsep Modul 2.2. Kasus 1-5 Pembelajaran Sosial dan Emosional

Sahabat Sangkolan, Berikut ini adalah catatan pembelajaran CGP di forum diskusi Eksplorasi Konsep Modul 2.2 Kasus 1-5 Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan apa yang saya pahami.

Eksplorasi Konsep - Kasus 1

Pengantar dan Latar Belakang:

Bapak Eling adalah seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun. 5 tahun belakangan, ia juga berperan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Selain mengajar PPKN, perannya sebagai wakil kepala sekolah memberikannya tanggung jawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid, melakukan supervisi dan sebagai pendamping dalam kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kemuridan. Pada bulan September, kepala sekolah menunjuk Bapak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah.

Catatan CGP: Eksplorasi Konsep Modul 2.2. Kasus 1-5 Pembelajaran Sosial dan Emosional    Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Catatan PGP: Eksplorasi Konsep Modul 2.2. Kasus 1-5 Pembelajaran Sosial dan Emosional
Catatan CGP: Eksplorasi Konsep Modul 2.2. Kasus 1-5 Pembelajaran Sosial dan Emosional, image source : tessais.org


Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar ulang tahun sekolah untuk memfinalisasi acara, Bapak Eling masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata pelajaran PPKN. Sejak pagi, Bapak Eling sudah mengajar 3 kelas yang berbeda secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Bapak Eling melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu murid, Diana, Pak Eling mendapati muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Bapak Eling spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. “Jadi ini yang dari tadi kamu lakukan?”  Seisi ruang kelas terkejut.  Wajah Diana memerah.  Ia tampak malu dan tidak menyangka Bapak Eling merespon sekeras itu.

Jawablah pertanyaan berikut.

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.

Pak eling pada saat itu memiliki beban mengajar yang padat dan kelelahan setelah mengajar 3 kelas yang berbeda dan diana tidak melakukan apa yang sudah disepakati.

2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran diri yang berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

Seharusnya pak eling dapat mengontrol emosi dengan baik. pada saat itu pak eling mungkin kelelahan dan tidak dapat mengontrol emosinya. seharusnya pak eling bisa menegor dengan kata-kata yang lemah lembut agar tidak membuat diana merasa malu dan bersalah.]

halaman selanjutnya :

Kasus 2
 

halaman 2

Eksplorasi Konsep - Kasus 2

Pengantar dan Latar Belakang:

Bapak Eling adalah seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun. 5 tahun belakangan, ia juga berperan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Selain mengajar PPKN, perannya sebagai wakil kepala sekolah memberikannya tanggung jawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid, melakukan supervisi dan sebagai pendamping dalam kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kemuridan. Pada bulan September, kepala sekolah menunjuk Bapak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah.

Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Setelah kegiatan belajar-mengajar berakhir, Bapak Eling memimpin rapat panitia besar yang akan memutuskan revisi akhir acara. Rapat yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam menghasilkan tugas baru bagi Pak Eling untuk mempelajari perubahan proposal acara.  Pak Eling perlu memastikan semua perencanaan, pengaturan personil, dan pengaturan anggaran sudah tepat. Sesuai rencana, panitia acara sudah harus mulai bekerja setelah proposal disetujui oleh kepala sekolah.  Oleh karena itu, Bapak Eling diminta untuk mengirimkan proposal ini kepada kepala sekolah selambat-lambatnya lusa. Karena mendahulukan proposal ini, Bapak Eling pun lupa menyiapkan rubrik untuk pembelajaran PPKN keesokan harinya. Paginya, Bapak Eling, masuk kelas dan lupa mengunduh rubrik proyek PPKN sehingga proses pembelajaran sempat tersendat.

Pada akhirnya, semua pekerjaan tidak ada yang terselesaikan sampai sehari sebelum hari pengumpulan.

Pertanyaan diskusi:

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas

Pak Eling mendapatkan tutuntan kerja yang banyak dengan menyelesaikan perubahan proposal dengan deadline yang mepet, kemudian karena harus menyelesaikan proposal kegiatan dengan segera maka timbul beban pikiran yang membuat pak eling lupa dengan rubrik proyek PPKN, selain itu pak Eling juga lebih mengutamakan tugas tambahannya dari pada tugas utamanya sebagai pendidik.

2. Berdasarkan pemahaman Anda tentang KSE manajemen diri berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

Seharusnya Pak Eling dapat membuat waiting list / Checklis mengenai apa yang harus dilakukan agar bisa melihat mana yang menjadi skala prioritas terlebih dahulu. Jika pak eling dapat melakukan hal tersebut, maka bisa dipastikan Pak eling bisa menyelesaikan proposalnya tepat waktu dan bisa melaksanakan pembelajaran dengan baik sebagai mana mestinya dan tidak terjadi hal yang dapat menyebabkan semua pekerjaan tidak ada yang terselesaikan sampai sehari sebelum hari pengumpulan.

Eksplorasi Konsep - Kasus 3

Pengantar dan Latar Belakang:

Bapak Eling adalah seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun. 5 tahun belakangan, ia juga berperan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Selain mengajar PPKN, perannya sebagai wakil kepala sekolah memberikannya tanggung jawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid, melakukan supervisi dan sebagai pendamping dalam kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kemuridan. Pada bulan September, kepala sekolah menunjuk Bapak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah.

Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Saat mempelajari proposal acara perayaan ulang tahun sekolah di antara jam mengajar dan mengoreksi pekerjaan murid-murid, Bapak Eling menyadari salah seorang murid kelas 9 yang berprestasi dalam kejuaraan renang tidak mengumpulkan tugasnya. Murid tersebut mengungkapkan pada Bapak Eling bahwa dia sebenarnya merasakan lelah dan mengantuk saat berada di dalam kelas maupun di rumah karena latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan. Bapak Eling menilai, seharusnya murid tersebut bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet. Murid tersebut meminta keringanan ataupun kesempatan untuk mengumpulkan tugasnya saat jam pulang sekolah namun Bapak Eling memutuskan tidak menerima dan konsekuensinya adalah murid tersebut tidak mendapatkan nilai tugas.

Pertanyaan refleksi.

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat,  padat, dan jelas.

Pak Eling mengalami kondisi tubuh yang lelah karena harus mempelajari proposal kegiatan sekolah yang mendekati deadline, di sela-sela jam mengajar pak eling mengoreksi pekerjaan muridnya kemudian muncul kasus salah satu siswa berprestasi tidak mengumpulkan tugas. Karena kelelahan akhirnya pak eling tidak dapat berpikir jernih dan muncul emosi sesaat dan memutuskan untuk tidak memberikan kesempatan kepada siswa tersebut.

2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran sosial berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

Jika bisa berpikir dengan jernih dan mengedepankan kesadaran sosial dan penuh, pak eling seharusnya bisa memberikan kesempatan kepada murid tersebut. Pak eling bisa memberikan deadline pengumpulan tugas sampai akhir jam pulang sekolah karena siswa tersebut menjalani program latihan yang padat untuk kejuaraan bulan depan. Pak eling seharusnya juga bisa mengapresiasi upaya siswa tersebut demi memenangkan kejuaraan dan memberikan keleluasaan untuk mengumpulkan tugas. Pun demikian nantinya jika nak tersebut mengukir prestasi gemilang, sekolah juga akan mendapatkan eksposur dan bisa jadi siswa tersebut nantinya bisa membantu mengembangkan bakat siswa lainnya.


halaman selanjutnya :
Kasus 4

halaman 3

Eksplorasi Konsep - Kasus 4

Setelah selesai memeriksa proposal acara perayaan ulang tahun sekolah, Bapak Eling mengirimkan proposal tersebut kepada kepala sekolah. Ternyata proposal yang dikirimkan oleh Bapak Eling dinilai tidak sesuai oleh kepala sekolah karena isinya harus sesuai dengan pengarahan awal yaitu agar acara lebih banyak melibatkan orang tua murid dan penyesuaian anggaran agar sesuai dengan budget yang diberikan sekolah. Bapak Eling tidak menyangka jika dia harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Revisi proposal tentu akan memakan waktu lagi dan Bapak Eling sudah membayangkan ini akan menghambat tugas-tugasnya yang lain. Bapak Eling mengungkapkan hal ini kepada panitia. Bapak Eling mengungkapkan bahwa dia tidak mau mengubah proposal dan meminta Wakil Ketua Panitia tersebut yang merevisi proposal.

Pertanyaan diskusi.

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat,  dan jelas.

Pak eling merasa kecewa karena proposal yang sudah disusun dengan tim ditolak oleh kepala sekolah karena tidak seuai dengan arahan awal, memikirkan untuk merevisi kembali proposal yang sudah dibuat membuat pak eling memikirkan beban kerja lainnya sehingga timbul rasa berat hati untuk merevisi proposal dan akhirnya memutuskan untuk melimpahkannya kepada wakil ketua panitia.

2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE keterampilan berelasi berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

Keputusan pak eling yang diluapkan karena emosi sesaat dapat berakibat buruk pada hubungan kerja antara kepala sekolah dan teman sejawatnya. seharusnya pak eling bisa berpikir jernih dan berkomunikasi kembali dengan tim dan melakukan kolaborasi agar proposal bisa cepat direvisi sesuai permintaan kepala sekolah yang harus memberikan proporsi lebih banyak pada wali murid dan pagu anggaran yang disesuaikan. Apapun itu untuk kegiatan yang melibatkan orang banyak kita harus bisa menekan ego kita agar bisa menyiukseskan sebuah acara.

Eksplorasi Konsep - Kasus 5

Kepala sekolah memiliki kepercayaan besar pada Bapak Eling serta melihat pengalaman yang dimiliki sudah jauh lebih banyak, ia diberi tanggung jawab ekstra dibanding dengan guru-guru yang lain. Itu sebabnya Bapak Eling dipilih untuk menjadi penanggung jawab acara penting sekolah dan menjadi wakil sekolah di forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Sebaliknya,  setelah bekerja selama beberapa tahun di sekolah yang sama, Bapak Eling merasa mulai kewalahan dengan berbagai tanggung jawab tambahan yang harus dijalankan. Awalnya Bapak Eling merasa tugas tambahan tersebut sangat menantang. Meski demikian, sekarang dia tidak merasakannya lagi. Ditambah dirinya merasa akhir-akhir ini, kinerjanya sebagai guru juga semakin menurun. Karena itu, Bapak Eling terpikir untuk menulis surat pengunduran diri.

Pertanyaan diskusi.

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.

 Pak Eling merasa Beban dan tanggungjawabnya sudah terlalu banyak dan kewalahan untuk mengerjakannya

2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE pengambilan keputusan yang bertanggung jawab berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasi tersebut dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

Pak Eling seharusnya bisa berpikir cerdas dan mengambil keputusan yang bertanggungjawab berdasakan kesadaran penuh. Pak eling dapat mencari solusi lain daripada mengundurkan diri misalnya dengan melakukan komunikasi kepada kepala sekolah bahwa dirinya sudah tidak dapat menghandle pekerjaan tambahan lain karena dirasa sudah cukup banyak tanggung jawab yang diemban dan mengusulkan agar guru lain bisa mendapatkan tanggug jawab tersebut agar ada kaderisasi.

Demikian artikel terbaru kami mengenai Catatan CGP: Eksplorasi Konsep Modul 2.2. Kasus 1-5 Pembelajaran Sosial dan Emosional    Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Catatan PGP: Eksplorasi Konsep Modul 2.2. Kasus 1-5 Pembelajaran Sosial dan Emosional, Semoga Bermanfaat.

Baca Juga :

Gabung Grup Guru Berbagi 

WA : https://bit.ly/3NeVa0Z 

Tele : https://bit.ly/3AYIXWZ

Post a Comment for "Catatan CGP: Eksplorasi Konsep Modul 2.2. Kasus 1-5 Pembelajaran Sosial dan Emosional"